GERBANGKRAKATAU.ID || LAMPUNG SELATAN — Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Lampung Selatan bekerjasama dengan Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (Universitas Saburai) menggelar Focus Group Discussion (FGD).

Pelaksanaan FGD untuk pembahasan kajian pemetaan permasalahan untuk penjenjangan kinerja perangkat daerah di Kabupaten Lampung Selatan.

Kegiatan diikuti OPD Lamsel diantaranya Bappeda, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Disperkim, Dinsos, Dinas Perhubungan, Disnakertrans, Dinas Koperasi UMKM, Dinas TPHBun, Dinas Dalduk dan KB serta Bagian Organisasi Setdakab Lampung Selatan.

IMG-20240402-WA0030-scaled BRIDA Lamsel - Universitas Saburai Gelar FGD Kajian Pemetaan Penjengjangan Kinerja OPD
Dok. Brida Lamsel

Sedangkan untuk tim penyusun dari Universitas Saburai, terdiri dari Ibu Novalia, S.Pd., M.Si., Ibu Husna Purnama, S.E., M.EP., Dr. Hujaimatul Fauziah, S.E., M.Pd., Iwan Zulfikar, S.E., M.M., dan Melinda Safitri, S.E., M.M.

Kepala BRIDA Lamsel Muhammed Yusup S.STP., M.M. melalui Kabid Inovasi dan Teknologi Lafran Habibi, S.T., M.T mengatakan bahwa latar belakang disusunnya kajian Penjenjangan Kinerja Perangkat Daerah ini yaitu adanya permasalahan kurangnya keselarasan cascading kinerja.

“Penyusunan Kajian Pemetaan Permasalahan untuk Penjenjangan Kinerja Perangkat Daerah dilatarbelakangi oleh adanya ketidakselarasan antara cascading kinerja di tingkat kabupaten sampai dengan tingkat Perangkat Daerah” ujarnya kepada media, Selasa 02 April 2023.

Menurut dia, pelaksanaan kegiatan ini merupakan FGD awal, yang berfokus pada pembahasan metodologi yang akan digunakan oleh Tim Penyusun Universitas Saburai.

“Tentunya kegiatan ini sangat penting untuk dilakukan guna membahas metodologi yang akan diimplementasikan dalam penyusunan kajian Pemetaan Permasalahan untuk Penjenjangan Kinerja Perangkat Daerah,” jelasnya.

Kemudian lanjut Lafran, output dari adanya kajian ini adalah tersusunnya peta/pohon Kinerja Pembangunan Kabupaten Lampung Selatan berdasarkan masalah pokok yang harus ditangani.

“Kajian ini akan menghasilkan suatu dokumen yang memuat pohon kinerja atas permasalahan (indikator) makro pembangunan yang harus ditangani, antara lain: masalah kemiskinan, Tingkat pengangguran terbuka, inflasi, PDRB sektor pertanian dan penanganan stunting” ujarnya.

Lebih spesifik disampaikan olehnya, penyusunan kajian ini merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan kegiatan Inovasi KISAH BANG RADIN 2.0.

”Penyusunan kajian ini yang diinisiasi oleh Bappeda Kab. Lampung Selatan adalah salah satu kegiatan dari pelaksanaan Inovasi Daerah yang dimiliki oleh BRIDA Kab. Lampung Selatan, yaitu Klinik Inovasi Daerah ”Bang Radin” 2.0” terangnya.

Menurut Lafran, dengan adanya Inovasi KISAH BANG RADIN 2.0., BRIDA Kab. Lampung Selatan membuka ruang seluas-luasnya bagi Perangkat Daerah jika terdapat permasalahan yang dihadapi untuk selanjutnya akan dicarikan solusinya melalui kegiatan litbangjirap oleh BRIDA Kab. Lampung Selatan.

“Inovasi KISAH BANG RADIN 2.0. ini merupakan pengembangan inovasi Klinik Inovasi Daerah sebelumnya, dimana pada inovasi versi 2 ini kegiatan klinik inovasi tidak hanya mengurusi permasalahan terkait inovasi daerah saja, tetapi juga dikembangkan menjadi wadah/ruang konsultasi penyelesaian permasalahan pencapaian kinerja Perangkat Daerah melalui kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan” tutupnya. (Aan).

ajax-loader-2x BRIDA Lamsel - Universitas Saburai Gelar FGD Kajian Pemetaan Penjengjangan Kinerja OPD

Tinggalkan Balasan